alihkan bahasa sesukamu!!

Sabtu, 31 Juli 2010

SMANELA HANYA SARANKAN SERAGAM “TIDAK BELANG BONTENG”


Sekolah favorit disorot atas dugaan pelanggaran PP no 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang tertandatangani Presiden RI
Lawang,fajarpos
t
Permaslahan di dunia pendidikan kembali meramaikan bursa kasus pelanggaran yang didugakan di pihak kepala sekolah SMU Negeri Lawang atau lebih trennya di sebut sekolahan tersebut dengan smanela.
Kali ini dikutip dari sumber berita yang menyampaikan ke media mengatakan “smanela” telah memerintahkan pembelian barang berupa seragam sekolah untuk siswa baru angkatan 2010/2011.Dari hasil konfirmasi tempat yang diduga tempat praktek penjualan seragam koneksi sekolah tersebut adalah took dadakan di wilayah Singosari-kabupaten malang.
Akan tetapai menanggapi hal itu saat ini pihak Smanela belum pernah menyatakan perintah ataupun aturan untuk dan mengaharuskan siswanya membeli seragam di tempat tertentu.Kalaupun ada informasi tentang adanya toko yang diduga sebagai rekayasa untuk melakukan siasat atas peraturan pemerintah tentang pelarangan menjual seragam secara langsung atau tidak langsung untuk sekolah akhirnya kepala SMU negeri Lawang mengatakan tidak benar,”pemilik toko itu punya banyak kios bukan hanya di singosari,kami juga hanya menyarankan bukan mewajibkan untuk membeli di tempat tersebut,”ungkapnya saat di kantornya yang mau berangkat mengunjungi salah satu keluarga pihak guru yang meninggal(31/7).
Berkaitan saran kepala sekolah untuk muridnya membeli seragam ke suatu tempat/took tertentu ia meanyatakan ininhanya upaya agar hasil jahitan atau jenis seragam yang digunakan bias tampak sama dan tidak “belang bonteng”(dalam bahasa jawa).Disisi lain juga sebagai kepala sekolah mengatakan, dunia pendidikan di tempatnya perlu dipublikasikan sisi baiknya jangan permasalahannya,ini semua demi pendidikan biar semakin maju,kilas orang nomor satu di SMUNELA mengakhiri wawancara.
Seperti dikatakan pula oleh Burhan, salah seorang guru di wilayah Lawang yang meharapkan para guru saat ini akan semakin sulit konsentrasi jika sering dipermasahkan atau dipolisiakan kapan mengajarnya ?...sementara saat ini belum ada sisi kepedulian yang lebih dari pihak Kabupaten Malang.Sementara menurut beberapa masyarakat yang melihat guru disibukkan dengan pelanggaran hokum mengatakan justru ini pelajaran bagi para pengajar karena logo gratis belum pernah terwujud secara benar hanya di televise atau media saja./7/10-(maaw/mis)

Tidak ada komentar: