alihkan bahasa sesukamu!!

Kamis, 15 Maret 2012

DAK FISIK MENYALAHI BESTEK
MALANG.Dugaan tidak sesuainya proyek fisik  rehab ruang kelas terang benderang,Beberapa Anggota Komisi  D DPRD Kabupaten Malang mendatangi beberapa SD di Kecamatan Sumberpucung dan Kromengan Kabupaten Malang.
Rabu kemarin, ada dua SD yang didatangi Komisi D terlihat tidak sesuai dengan bestek. Di SD Negeri Kromengan 3 ditemukan teras memakai keramik lama, tembok masih yang lama, kusen jendela juga yang lama, yang paling parah, daun pintu tidak ada dan kaca pecah dibiarkan memakai yang lama.
Ironisnya, 3 ruang kelas yang mendapatkan anggaran masing-masing sekitar Rp 55 juta tidak memiliki daun pintu. Kontraktor yang menggarap bangunan di sekolah tersebut pergi meskipun daun pintu belum selesai.
Di SD Negeri Ternyang 2 Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang, juga ditemukan proyek yang tidak sesuai bestek. Tembok yang seharusnya berkeramik, kenyataannya tidak dipasang keramik. Tiang ruangan yang seharusnya ada tidak diberdirikan, serta teras juga masih memakai keramik dari semen yang sudah sangat lama.
”Di dalam petunjuk teknis, bestek semuanya diatur sedemikian rupa. Saya tahu sekali item apa saja yang harus dibuat oleh rekanan, mulai tembok dikeramik, teras juga dikeramik, tiang penyangga depan ruang kelas juga harus ada, serta kusen dan jendela juga harus baru. Kalau dikurang begini, berarti tidak sesuai dengan bestek,” ujar Sekretaris Komisi D DPRD Kabupaten Malang, Unggul Nugoroho.
Komisi D langsung meninjau ke sekolah yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2010-2011. Hampir semua SD yang didatangi Komisi D ditemukan adanya bangunan yang tidak sesuai dengan bestek. Beberapa item bangunan ditiadakan oleh rekanan, sehingga bangunan sekedar direhab ala kadarnya.
Saat berada di SD Negeri Ternyang 2, anggota Komisi D tersebut menanyakan desain bangunan yang dibuat oleh konsultan dan disetujui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Dalam gambar desain bangunan tersebut, terlihat memang telah ada rencana pengurangan beberapa item yang harusnya ada dengan anggaran Rp 55 juta per ruang kelas tersebut.
”Gambarnya itu dari Dindik, berarti itu sudah atas rencana dan sepengatahuan Dindik Kabupaten Malang tentang pengurangan beberapa item. Tiap item, misalnya keramik tembok, itu sudah ada anggarannya sendiri. Jadi, kalau dikurangi itu sangat tidak masuk akal. Kalau ada kompensasi pengganti kepada sekolah mungkin tidak masalah, nah saya tanya kepada pihak sekolah tidak ada kompensasi dengan tidak dipasangnya keramik ataupun item yang lain,” jelasnya lagi.
Namun, meski tidak sesuai dengan bestek, para Kepala UPTD Pendidikan membuat laporan bahwa proyek DAK Pendidikan tersebut telah sesuai dengan bestek. Di SD Negeri Kromengan 3, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kromengan, Wariyanto dalam berita acara di sekolah tersebut menyatakan proyek telah sesuai dengan bestek.
”Saya tidak tahu apa-apa mas, kontraktornya pergi begitu saja. Saya juga tidak tahu sesuai tidaknya bangunan ini, saya hanya mengajar saja di sini,” ujar salah satu guru kelas 5 di SD Negeri Kromengan 3, Paidin Sudaryanto.
Seperti biasa, Kepala Dindik Kabupaten Malang, Suwandi, lebih memilih tiarap dalam persoalan DAK Pendidikan yang penuh dengan kejanggalan tersebut. Dihubungi melalui telponnya, dia tidak merespon sama sekali.
Dari data yang kami peroleh, dana DAK sendiri gabungan dua tahun anggaran 2010 dan 2011 yang mencapai Rp123 Miliar. Anggaran ini ditambah lagi dengan dana sharing 10% berasal dari APBD Kabupaten Malang. Sehingga, total dana di lapangan untuk berbagai proyek mulai rehab ruang kelas, pengadaan computer, serta pengadaan buku dan alat pembelajaran mencapai Rp 123 Miliar ditambah dan sharing 10%.
Dari laporan Komisi D, dari beberapa kali sidaknya menyebutkan adanya Rp 70 MIiliar yang menguap dari dana DAK Pendidikan. Pasalnya, banyak proyek yang tidak sesuai dengan bestek dan ada pengurangan beberapa item yang harusnya diadakan.
 

kecamatan lawang sertijab 2012


CAMAT BARU LAWANG DI TANTANG BEGADANG

SEBAGAI GERBANG KABUPATEN MALANG KECAMATAN LAWANG MERUPAKAN LAHAN PRODUKTIF PARIWISATA. SAAT SERAH TERIMA JABATAN INSPEKTUR UPACARA NEHRUDIN SELAKU PIHAK PEMKAB.MALANG MENGINGINKAN SUASANA YANG LEBIH SEGAR DARI SEBELUMNYA. INI DISAMPAIKAN UNTUK KEPALA KANTOR KECAMATAN YANG BARU BAMBANG ISWAYUDI MANTAN CAMAT SUMBERMANJING WETAN MALANG(14/3)

Saat ditemui media Wahyu,Msi tampak lebih proaktif melakukan konfrensi pers kepada beberapa media yang hadir saat itu. Harapan wahyu camat yang baru bisa menyelesaikan tanggung jawabnya khususnya program gagasan yang sudah ia laksanakan seperti permaslahan lahan pasar pujasera yang masih dituntut pedagang relokasi senilai 1,3 milyar,polusi limbah beberapa industri raksasa dan industri dibawahnya serta tak pelak kemacetan pasar lawang. Karena menurut Nehrudin menyampaikan pengangguran saat ini akan jadi wahana baru dan spektakuler berkaitan dengan adanya kenaikan BBM itu di ulas juga oleh Kapolsek lawang Eko.S yang menyatakan keberatannya atas bergesernya posisi Wahyu selaku (plt) camat lawang.
Dari sumber lain yang hadir di kecamatran lawang menyatakan awalnya masyrakat Lawang pesimis atas kehadiran camat perempuan tetapi seiring perjalanan kiprah Wahyu tersebut rasa kehilangan tampak diungkapkan beberapa pegawai termasuk beberapa kepala desa kepada media. Bambang sendiri menrima tantangan baru dari kapolsek lawang yaitu siap diajak berpatroli hingga melepas malam alias "Begadang" ,dikatakan eko KapolselkLawang.Untuk itu diharapakan semoga camat lawang dengan mebawahi 12 desa kelurahan ini bisa mengemban amanat dengan baik dan bertanggung jawab sesuai amanat inspektur uipacara(14/3)./Sur/is/gus/top


Senin, 05 Maret 2012

DPR TAGIH KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi didesak segera memberikan masukan mengenai upaya pencegahan tindak pidana korupsi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara di semua kementerian dan lembaga negara. Pasalnya, salah satu tugas KPK adalah melakukan pencegahan korupsi.
Desakan itu disampaikan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Benny K Harman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (27/2/2012) malam yang berlangsung hingga menjelang tengah malam. Komisi III menagih upaya pencegahan dari KPK lantaran besarnya APBN 2012 yang lebih dari Rp 1.300 triliun.
"Apa langkah yang bisa dilakukan KPK untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan, korupsi di semua kementerian dan lembaga negara berkaitan dengan penggunaan APBN 2012?" tanya Benny.
Benny menilai selama ini KPK belum memperlihatkan upaya pencegahan korupsi di kementerian dan lembaga negara. Menurut dia, Komisi III sudah berkali-kali mempertanyakan hal itu saat kepemimpinan KPK jilid II, tetapi tak ada jawaban yang memuaskan.
Benny berharap agar KPK masuk ke kementerian yang paling banyak terjadi korupsi, lalu melakukan perbaikan. "Bolehlah kita punya kebanggaan, mungkin kalau sebelumnya dikatakan 40 persen (kebocoran APBN), meningkatlah sedikit jadi 20 persen kebocorannya," kata Benny.
Lantaran sudah menjelang tengah malam, rapat kerja itu dihentikan. Pimpinan KPK akan menjawab pertanyaan Benny dalam rapat dengar pendapat pada Kamis (1/3/2012) siang.
Seperti diberitakan, pimpinan DPR pekan lalu menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan institusi penegak hukum. Pimpinan DPR meminta masukan upaya bagaimana pencegahan korupsi di DPR. Pemintaan itu menyusul terus ditangkapnya anggota Dewan terkait kasus korupsi.

Kamis, 01 Maret 2012



Batu-fajarpost
Berawal dari sebuah SMS nyasar seorang wartawan berinisial AG mengkroscek datangnya pesan singkat tersebut. Saat menunjukkan kiriman SMS akhirnya wartwan yang lagi berkumpul tersebut melihat ada tulisan “ ….Wartawan Syetan mau merapat….”. 
Tepat hari rabu kemarin 29/2 ternyata pengirim adalah salah satu orang kepala sekolah di kawasan kota wisata Batu. Akhirnya beberapa media yang berkumpul berniat mengkonfirmasi pesan singkat ke kepala sekolah berinisial AW tersebut. Akhirnya pihak AW meminta maaf di depan para jurnalis yang di dampingi ketua KWRI Jatim Nasrul. Saat dikonfirmasi AW memohon maaf atas kehilafannya,ungkapnya di kantor kerjanya. Pihak media yang mau berkonsultasi ke pihak berwajib untuk memperkarakan dilerai awak media lainnya. Akhirnya karena bersangkutan tampak menyesal Rudi biro media Demokratis menyarankan rekan rekan media memaafkan itu.
M.Awaludin selaku ketua FPJI (forum Penulis Jurnalis Indonesia) berharap hal ini diharapkan tidak berulang menjadi makanan sehari2 bagi siapapun yang merasa wartawan itu negatif,karena selama ini di indonesia Hanya wartawan yang diakui profesi paling beresiko dan kurang perhatian & perlindungan atas resiko itu, meski ada kekuatan PERS sendiri.Hendra dari kabiro Media Qlobal juga menaggapi itu pelecehan yang memalukan bagi seorang berpendidikan. Tapi dengan sifat bijaksana seluruh wartawan yang hampir puluhan personil mengetahui hal itu sementara ini masih melihat hati nurani(Sur/rik) 

JANGAN KORUPSI ATAS NAMA AGAMA

Jika kita mencermati proses pemberantasan korupsi di negeri ini, terdapat pemandangan unik yang bisa mengusik emosi keagamaan. Seseorang yang sebelumnya dikenal senang berpakaian modis dan seksi, tiba-tiba mengenakan kerudung atau jilbab saat menjalani persidangan karena dituduh berkorupsi. Jilbab acapkali dimaknai sebagian masyarakat sebagai simbol keimanan dan keislaman seseorang, sementara korupsi punya makna yang sebaliknya.
Fakta korupsi yang melibatkan tokoh agama ini tentu tidak bisa digeneralisasi dengan mengambinghitamkan agama (Islam) sebagai penyebab maraknya korupsi. Semaraknya korupsi maupun pemberantasannya memang tidak selalu terkait dengan kondisi keagamaan, meski tetap saja terdapat korelasi. Negara yang berhasil memberantas korupsi adalah negara yang menegakkan hukum secara tegas, tuntas dan adil, terlepas apakah masyarakatnya religius atau tidak.
Upaya memberantas korupsi tidak cukup  hanya dengan menyodorkan sebuah ”ayat-ayat” Tuhan. Orang yang mahir (fasih) membaca firman Tuhan tidak menjamin lantas kemudian mampu melawan arus korupsi. Terbukti banyak koruptor yang tidak sedikit di antara mereka justru menjadi ”tokoh” agama di komunitasnya. Yang dibutuhkan adalah pertumbuhan rohani yang harus seimbang dengan jasmani, kebutuhan agama harus dibarengi perbaikan ekonomi. Membangun agama mestinya diimbangi dengan membangun ekonomi dan budaya.
Lebih dari itu, mengharapkan ajaran dan nilai agama dapat melenyapkan korupsi merupakan harapan berlebihan. Apalagi, dalam realitasnya, pengamalan ajaran agama yang lebih merupakan moral appeal sering amat dipengaruhi berbagai macam faktor dan realitas yang hidup dalam masyarakat. Agama pada kenyataannya lebih berperan sebagai dorongan moral dan bukanlah sarana yang efektif untuk memberantas korupsi. Kebajikan ajaran agama sangat tergantung pada masing-masing individu untuk melaksanakannya atau tidak.
Berbekal pada spirit yang dikandung kitab suci, agama sesungguhnya punya kewenangan moral menyelesaikan korupsi. Agama punya kemampuan menciptakan pemahaman yang tidak cepat lekang di bawah sadar seseorang dalam membangun ruang koeksistensi normativitas dan historisitas agama. Hanya saja, pemahaman di otak memang tidak selamanya membuat seseorang mau mengimplementasikannya dalam perilaku keseharian. Inilah yang membuat simbol agama ikut terseret dalam semarak korupsi di negeri nan agamis ini. Allah a’lam bi al-shawab.

PASAR PUJASERA LAWANG PEDAGANG KEBINGUNGAN

lawang-malang
fajarpost
USAI acara rapat kordinasi antara perwakilan pedagang & pihak kelurahan serta  ketua paguyupan pedagang hari sabtu depan diharapkan bisa terjadi kerjasama anatara pedagang dan pemerintah. Dana 1,6 milyar diharapkan bisa memasok dari pemerintah kabupaten malang seperti diungkapkan Mbah Min ketua paguyupan beerapa jam lalu (1/3).Camat lawang harapkan segera adakan pemantauan dengan mencicipi masakan khas agar teripta pasar yang berkesan untuk kalangan apapun,nyaman bersih.(global/Sur/suara demokratis)

DIREKTUR LPII ALIZZAH DI DATANGI MAKELAR LAHAN


Batu_jatim
FAJARPOST ONLINE

Dalam pengembangan pendidikan di tanah air pasang surut permasalahan menerpa Peraih Nilai UN Tertinggi se-Kota Batu dan Kabupaten Malang, 2011 lalu itu. Mulai pungutan mahal diberbagai sekolah hingga prilaku oknum pendidik itu sendiri.Drs.A.Imron MAg selaku pengembang pendidikan beberapa waktu lalu sempat didatangi mediator/makelar lahan tanah yang terbeli. Dari hasil pemantauan makelar tersebut mengeluhkan ketidak adilan jerih payahnya yang dianggap kurang atas prilaku pihak LPII Al Izzah tersebut.ungkap Jumain dengan didampingi kuasa hukumnya dihadapan media(29/2) by info vidio conferens

Saat didatangai beberapa rekan Pers pihak Sobirin yang juga mengaku mengetahui kronologis perkenalan kyai Imron dari LPII Al Izzah kota Batu dengan pihak Makelar menjelaskan bahwa. Jumain dan kawan kawan makelarnya lambat memberi kabar dan harga juga terlalu tinggi,Ungkapnya 29/2. Akan tetapi jumain menyangkal dikarenakan secara diam diam pihak lembaga telah mendatangi penjual tanah alias milik Warianadi dan Jumar yang sudah dilobi makelar 100 ribu permeter. Jumain juga kaget selain mendatangi penjual tanah ternyata tanah itu telah terbeli dengan harga 60 ribu/meter seperti disaksikan beberapa media saat penjual memberi keterangan.
Berkait dengan sumpah atau kesepakatan 100 ribu /meter secara lisan antara makelar dan Ali Imron selaku direktur LPII al Izzah yang dibawah pembinaan Edy Rumpoko & Rektor UIN itu, Kiai Imrom sebutan akrabnya mengatakan tidak merasa pernah bersepakat tentang tanah yang sudah di beli yayasan saai ini,Ulasnya saat Pers Konferens di kantornya. Akhirnya Sang Kiai memberi ketegasan kepada makelar akan merundingkan dengan Sobirin jika Jumain dan beberapa kawannya meminta keadilan atau jerih payah membantu transaksi tersebut.Selain itu Imron juga menyapaikan dirinya mendirikan pendidikan semata dengan kejujuran sehingga jika ada yang menganggap dalam transaksi ada tudingan melepas kesepakatan lisan (komitmen tak tertulis)dengan makelar yang bersangkutan itu tidak benar,urainya pada media(Rik/Sur/Ca/Gus)