Malang-jatim/fajarpost
Dalam membangun centra industri menengah dan industri rumah tangga tentunya masih perlu pembinaan di multi sektoral, khususnya masalah pengolahan ataupun pembuangan limbah sisa produksi.Salah satu limbah yang hingga tahun 80-an terus mengalir begitu saja tanpa sapaan.
Bahkan tindakan yang tegas dari pihak berwenang yang limbahnya membanjiri aliran air di di kawasan dusun desa tegal pasangan desa pakis kembar kecamatan pakis kabupaten malang.Daerah yang terkenal dengan pengusaha tahu rumahan tersebut disinyalir membiarkan sisa atau limbah pengolahan tahu mengalir begitu saja.Hingga berita ini diturunkan sementara ini ketua RT 03 M fadil yang juga pengusaha tahu mengatakan pengusaha lebih dari satu ,ungkapnya saat di depan wartawan.
Akan tetapi sebagi ketua RT yang sekaligus menjadi pengusaha sangat disayangkan beberapa rekan pers saat yang mengatakan tidak segan untuk di laporkan pihak berwajib atau di beritakan berkait limbah di wilayahnya, seperti dilansir dari media “Bidik nasional” edisi 500/3.Dari hasil investigasi dilapangan menurut sumber dar media yang diterima kamis 8 juli pihak Fadil yang juga ketua RT sekaligus pengusaha tahu di areal tegal pasangan malah melaporkan oknum wartawan yang memantau masalah limbah ini ke RW setempat atas tuduhan pemerasan.Akhir beberapa wartawan yang tergabung dalam PPWI tersebut berharap kasus ini dinaikkan ke pihak yang berwajib dikarenakan bisa mencemarkan proporsiona pekerja Pers jika tidak bisa dibuktikan laporan tersebut,seperti dikatakan Thohir salah satu tim investigator berbagai media.
Lain lagi yang dikatan seorang pengusaha yang bergerak di pembuatan tahu sejak tahun 1989 di areal tegal pasangan Pakis bernama Toha, menuturkan pada wartawan jika hingga saat ini masih binggung dan berharap limbah segera tertangani sehingga tidak merugikan orang lain terlebih yang menggunakan aliran sungai. (Surfa/cat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar