alihkan bahasa sesukamu!!

Selasa, 16 Agustus 2011

Bupati H. Rendra Kresna menyampaikan bahwa mereka (pekerja seks, red) merupakan manusia juga.



Karangploso fajarpost
(13/8)- Bagaimanapun juga, manusia tak lepas dari dua sisi sifat berlawanan, yakni baik dan buruk. Jikalau seseorang ditakdirkan ”kurang beruntung”, sebagai sesama muslim kita harus bisa saling mengingatkan. Tentunya juga dengan cara yang baik. Seperti misalnya ada kasus asusila yang terjadi disuatu tempat di Karangploso beberapa waktu lalu. Maka, ketika memberikan sambutannya dalam acara Safari Romadhon putaran ke V di PPAI Darun Najah Desa Ngijo, Bupati H. Rendra Kresna menyampaikan bahwa mereka (pekerja seks, red) merupakan manusia juga. Mereka juga perlu diperlakukan seperti manusia pada umumnya. Sebagai respons atas keluhan masyarakat atas maraknya bisnis ini yang dilakukan ditengah-tengah areal persawahan, bupati mengatakan bahwa untuk mengatasinya harus dilakukan dengan pembinaan. ”Kita jangan mengoprak-aprik mereka secara kasar, tetapi dengan pembinaan,” ujar bupati ke-22 Jum’at sore (12/8).
Penanganan seperti ini dipercaya akan bisa meminimalisir penyebaran penyakit berbahaya yakni HIV/AIDS. ”Kuatirnya, nanti penyakit ini akan menyebar ke masyarakat,” terang Bung Rendra yang baru dua kali berkunjung ke Ponpes pimpinan KH Muchtar Gozali ini. Solusi seperti ini, juga dianjurkan oleh agama Islam. Karena bagaimanapun juga mereka adalah manusia. Kasus seperti ini juga pernah terjadi di zaman nabi-nabi dulu. Bupati asli Madura ini kemudian menceritakan, dulu ada seorang PSK di Iraq yang meninggal dunia. Saat dimandikan, ada seorang ibu yang turut memandikan jenazah dengan sengaja memukul kemaluan si PSK tadi. Ia menganggap seorang PSK tersebut adalah wanita yang hina. Anehnya, setelah melakukannya, tangan si wanita tersebut tetap menempel dan sangat sulit sekali untuk dilepaskan.

Tidak ada komentar: