alihkan bahasa sesukamu!!

Kamis, 12 Desember 2019

USAI HADIR PERESMIAN RUSUN ASN ,KETUA DPRD DATANGI AKSI PEKERJA BELUM DIBAYAR.

 Penyerahan kunci Rusun
 Bupati saat beri keterangan Pers
Ketua DPRD mendatangai para pekerja yang melakukan aksi menagih pembayaran usai acara Launching.


MALANGKAB-FAJARPOST
Selang beberapa menit Peresmian Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Malang Ketua DPRD Kabupaten Malang Didik Gatot Subroto (DGS) mendatangi sejumlah orang yang membawa tuntutan belum dibayarnya para pekerja dan alat berat yang belum dibayar.
"Bapak ibuk yang merasa dirugikan alangkah baiknya segera melaporkan hal ini ke pihak kepolisian, agar duduk permasalahannya bisa jelas dan dipertanggung jawabkan", ujar Didik.

Mereka menuntut agar haknya dipenuhi. Hak tersebut berupa upah selama bekerja membangun Rusunawa tersebut. Bahkan mereka minta pendapat ke Ketua DPRD bagaimana mereka bisa meminta pertanggung jawaban Dinas Cipta karya.
"Terlepas permasalahan ini anda juga masyarakat kabupaten Malang, artinya secara langsung jika mengacu pada pembicaraan Dirjen kementerian perumahan yang hadir saat peresmian rusun ASN tersebut sudah dibayarkan semua," ungkapnya.
"Meskipun begitu Pemkab Malang dalam hal ini Dinas Cipta karya secara moral bisa ikut membantu menyelesaikan persoalan ini, tambahnya.

Aksi ini, digelar di area block office Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jalan Trunojoyo, Kepanjen, Rabu (11/12) teraebut Salah satu Koordinator aksi Bang Jay mengatakan, dirinya bersama teman-temannya menggelar aksi supaya pihak kontraktor menyelesaikan dan melunasi pembayaran alat beratnya.

“Saya perwakilan dari alat berat. Ini tunggakannya Rp 30.750.000, sebelumnya yang pertama sudah dibayar, tapi yang kedua sama ketiga tidak dibayar. Padahal DP (uang muka, red) sudah dibayar. Tapi alat berat saya tidak dibayar selama tiga bulan, mulai bulan Maret,” keluhnya.

lanjut Jay, sudah pernah diadukan ke Sekretaris Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Pemerintah Kabupaten Malang, Wahyudi.
Sementara itu, Pemilik toko bahan Bangunan  Isna menyampaikan, jika dirinya yang selama ini mensuplay material dalam pembangunan Rusunawa ASN itu juga beli terbayar.

“Saya juga belum dibayar, sekitar Rp 44 juta sekian. Banyak materialnya. Alasannya nunggu ditransfer sama pak Iwan, tapi ternyata sampai sekarang enggak ada kabar,” ulas Isna.

Di sisi lain, perwakilan tukang dan kuli bangunan yang bekerja di Rusunawa ASN, Junaidi juga meminta rekan-rekannya juga segera diselesaikan.
Menurut Junaidi, para tukang tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Malang, namun ada juga yang datang dari Demak, Purwodadi, bahkan hingga Nusa Tenggara Timur. Adapun tunggakkan yang belum dibayarkan kepada para tukang keseluruhan sebesar Rp 125 juta.


“Para tukang ini melanjutkan pekerjaan yang sempat mangkrak. Karena belum terbayar juga,” pungkasnya.
Wahyu Hidayat saat dilokasi mengatakan Rusun ASN tersebut Berjumlah 58 ruang dan hanya di peruntukkan kepada ASN bujangan. Tapi Dirjen Kementerian yang hadir memerintahkan agar rusun tersebut harus segera dipenuhi dan bisa diisi ASN yang sudah menikah.
" rusun ini sudah terisi separuh dan diberikan pada para bujangan," tutur Wahyu saat usai peresmian rusun yang dibiayai dengan nilai 58 Milyar.
Liputan: Nasir.
Redaktur : Mulya.

Tidak ada komentar: