KEPANJEN- FAJARPOST-“Penyatuan dan pembauran bidang kebudayaan
dengan pendidikan. Begitu juga dalam pemanfaatan sumber-sumber belajara yang
ada di kelas, di lingkungan sekolah dan diluar sekolah sehingga proses
pembelajaran tidak terkotak-kotak, tersekat/tertutup, sumpeg melainkan terbuka, luwes dan leluasa. Dengan
demikian, keberadaan bangsa Indonesia di tengah bangsa lain menjadi lebih
bermartabat, berdaulat dan bermaslahat. Untuk itu, dalam reformasi pendidikan
nasional ini, kerja keras yang kontruktif, penuh keikhlasan dan pengorbanan
serta pengabdian tulus seluruh insan pendidikan sangat diharapkan.
“Bahwa kualitas pendidikan dari
tahun ke tahun harus meningkat. “Membahas masalah kualitas tidak hanya
dipandang dari sarana prasarana tetapi lebih banyak ditentukan oleh para
pelaksana dari pendidikan itu sendiri artinya bahwa kepala sekolah, guru,
komite dan masyarakat pemerhati pendidikan juga harus tampil aksi jangan hanya
karena tupoksi tapi harus ada nilai tambah dimana kemauan untuk menjadi lebih
baik sehingga pendidikan yang berkualitas bisa kita wujudkan,” ungkap Rendra
Kresna beberapa pecan lalu memperingati Hardiknas 2017 di Kepanjen Malang.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu pemegang lembaga Pendidikan
SLTP Negeri 01 Kepanjen Drs. Ridha Basuki, M. Si dalam ruang kerjannya, “Dalam
memimpin lembaga pendidikan senantiasa kita selalu meningkatkan kualitas bukan
hanya anak didik tetapi juga para pendidik,”katanya.
Dalam mensukseskan program pemerintah terlebih pada saat penerimaan
siswa baru Rida juga membuat terobosan terobosan social untuk meringngankan
beban pendidikan bagi masyarakat mulai beasiswa dan membantu siswa tidak mampu,
“Kami tidak segan-segan akan respon terhadap siswa kita yang berprestasi dan
tidak mampu dalam pembiayaan, banyak upaya yang kita peruntukkan untuk
menunjang generasi Indonesia khususnya Kabupaten Malang lebih baik lagi,”tambahnya.(19/06).
(is/jhon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar