Batu-fajarpost
Berawal dari sebuah SMS nyasar
seorang wartawan berinisial AG mengkroscek datangnya pesan singkat tersebut.
Saat menunjukkan kiriman SMS akhirnya wartwan yang lagi berkumpul tersebut
melihat ada tulisan “ ….Wartawan Syetan mau merapat….”.
Tepat hari rabu kemarin 29/2
ternyata pengirim adalah salah satu orang kepala sekolah di kawasan kota wisata
Batu. Akhirnya beberapa media yang berkumpul berniat mengkonfirmasi pesan
singkat ke kepala sekolah berinisial AW tersebut. Akhirnya pihak AW meminta
maaf di depan para jurnalis yang di dampingi ketua KWRI Jatim Nasrul. Saat
dikonfirmasi AW memohon maaf atas kehilafannya,ungkapnya di kantor kerjanya.
Pihak media yang mau berkonsultasi ke pihak berwajib untuk memperkarakan
dilerai awak media lainnya. Akhirnya karena bersangkutan tampak menyesal Rudi
biro media Demokratis menyarankan rekan rekan media memaafkan itu.
M.Awaludin selaku ketua FPJI
(forum Penulis Jurnalis Indonesia) berharap hal ini diharapkan tidak berulang
menjadi makanan sehari2 bagi siapapun yang merasa wartawan itu negatif,karena
selama ini di indonesia Hanya wartawan yang diakui profesi paling beresiko dan
kurang perhatian & perlindungan atas resiko itu, meski ada kekuatan PERS
sendiri.Hendra dari kabiro Media Qlobal juga menaggapi itu pelecehan yang
memalukan bagi seorang berpendidikan. Tapi dengan sifat bijaksana seluruh
wartawan yang hampir puluhan personil mengetahui hal itu sementara ini masih
melihat hati nurani(Sur/rik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar