alihkan bahasa sesukamu!!

Senin, 09 Juli 2018

KADINDIK KABUPATEN MALANG ACUNGI JEMPOL ANAK PETANI

Adit-begitu siswa SMPN 1 Turen disapa, menyisihkan 132 siswa dari seluruh provinsi untuk bisa menggenggam prestasi tertinggi dalam lomba Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Berbekal ketekunan, kerja keras serta menyerahkan hasil akhir pada Allah. Seperti nasehat Hadi Wibowo, ayah Adit, yang dipegang teguh olehnya sampai saat ini.
"Nasehat ayah yang saya pegang hingga saya sampai di OSN dan mendapat medali emas," ucap Adit yang tidak pernah mematok target kemenangan dalam setia lomba. Pasalnya, dia tidak ingin dalam perlombaan terbebani saat mengisi berbagai soal.
terpisah, raihan Adit yang membawa nama harum Kabupaten Malang di kancah nasional, diapresiasi tinggi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. "Kita berterimakasih atas prestasi tersebut. Ini semoga jadi pemicu bagi siswa lain di sekolah lainnya," ujar HM Hidayat mantan kabag humas kabupaten Malang tersebut yang familiar dengan para jurnalis.
Adit yang memiliki kebiasaan membaca, dua jam setiap hari ini sempat ragu untuk mengikuti perlombaan bergengsi tersebut.
"Tidak terpikir bisa ikut lomba karena banyak teman yang lebih jago. Bahkan sebenarnya saya tidak punya cita-cita ikut lomba. Tapi, bapak ibu guru memberi kesempatan agar saya mencoba ikut," kenang Adit.
Kesempatan serta bekal nasehat dari ayahnya itu yang membulatkan tekad Adit untuk melenggang sampai di tingkat nasional. Walau sempat berkali-kali gagal menembus OSN, Adit terus berjuang.
Dari penuturannya, dia pernah berkali-kali gagal. Bahkan saat masih di level kabupaten. Saat di kelas VII, siswa berperawakan kurus ini hanya bisa mencapai juara III. Baru di tahun inilah dia bisa menyisihkan 190 pesaingnya dan melaju ke tingkat provinsi. Keberhasilannya tersebut juga tidak disangkanya. Karena Adit memang tidak memikirkan dirinya bisa jadi juara atau tidak.
"Hanya belajar seperti biasanya. Apalagi saat itu pesertanya banyak dan materi lomba lebih susah dari tahun lalunya," ujar anak dari Hadi Wibowo dan Umi Hanik.
Sebagai anak, Adit yang disibukkan dengan pelajaran di sekolah dan berbagai lomba sains, tidak lupa tugasnya membantu orang tuanya yang petani.( sir/nid)

Tidak ada komentar: