alihkan bahasa sesukamu!!

Minggu, 09 Maret 2014

GUNUNG KELUD DI BALIK HIKMAH LETUSANN 2014



Letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, ternyata memiliki kemiripan waktu dengan letusan-letusan terdahulu. Terjadi di sepanjang Februari dan Maret, Kelud selalu meletus di setiap neton Wage, atau hari pasaran keempat hitungan Jawa.Pada tahun 1990 misalnya, yang disebut letusan luar biasa itu terjadi 10 Februari. Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari, terhitung sejak 10 Februari hingga 13 Maret 1990.

Saat itu, menurut Ronggo, juru kunci Gunung Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, terjadi hari Sabtu Wage pukul 12 .00 WIB. “Saya sudah kabari warga, akan ada hujan pasir kering,” kata Mbah Ronggo kepada Tempo, Rabu, 12 Februari 2014.Saat itu Kelud memuntahkan 57,3 juta kubik meter material vulkanik. Lahar dingin menjalar sampai 24 kilometer dari danau kawah melalui 11 sungai yang berhulu di gunung dengan ketinggian 5.679 kaki. Pun pada letusan tahun 2007, Mbah Ronggo sempat menyampaikan soal kemunculan batu lancip di tengah kawah. Ramalan itu terbukti ketika PVMBG mengumumkan kemunculan kubah lava tepat di tengah kawah hingga menenggelamkan danau kawah. Kubah yang sejatinya merupakan gumpalan lava panas yang membeku inilah yang oleh masyarakat disebut sebagai anak Gunung Kelud.
Letusan kali ini terjadi pada 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB. Ini bertepatan dengan malam menjelang hari Jumat Wage. Masyarakat Indonesia memang selalu mengaitkan sebuah kejadian dengan hal-hal tertentu atau kalau masyarakat Jawa menyebutnya gothak gathuk enthuk. Tidak terkecuali dengan peristiwa meletusnya Gunung Kelud.

Muncul pesan berantai di pesan blackberry yang mengaitkan letusan Kelud dengan ayat-ayat di Alquran. Adapun pesan yang beredar adalah sebagai berikut.
Erupsi pertama Gunung Kelud terjadi pada pukul 22.50 Waktu Indonesia Barat (WIB), Kamis, 13 Februari 2014. Lalu, mari kita buka Al-Quran surat ke-22, Al-Hajj, Ayat 50, yaitu: "Falladziina Amanu Wa'amilus Shoolihaati Lahum Maghfirotuw Warizqun Kariim".
Al-Quran Surat 22 Ayat 50 ini berarti: "Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia".

Jadi, salah satu hikmah dibalik bencana erupsi Gunung Kelud adalah peringatan oleh Allah SWT kepada ummat manusia untuk beriman dan mengerjakan kebajikan.
Kabar gembira juga disampaikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam Al-Quran surat itu, yakni berupa ampunan dan kebaikan yang akan diperoleh orang-orang beriman dan beramal sholeh.
Lalu, sesuai tanggal kejadian erupsi Gunung Kelud, 13 Februari (13/2), mari kita lihat Al-Quran surat ke 13, Ar-Ra'd, ayat dua, yaitu: "Allahul Ladzi Rofa'as Samaawaati Bighoiri A'madin Tarownahaa Tsummastawaa A'lal A'rsyi Wasakhkhorosy Syamsa Walqomaro. Kulluy Yajri Liajalimmusamma. Yudabbirul Amro Yufashshilul Aayaati La'allakum Biliqoooi Robbikum Tu'kinuun".

Al-Quran Surat ke 13 Ayat 2 ini berarti: "Allah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas A'rsy. Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang telah ditentukan. Dia mengatur urusan (mahluk-Nya), dan menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), agar kamu yakin pertemuan dengan Tuhanmu.

Jadi, erupsi bencana Gunung Kelud dapat dimaknai sebagai penegasan Allah SWT itu Maha Tinggi dan telah meninggikan langit tanpa tiang seperti terlihat oleh manusia.
Ketinggian langit di atmosfer permukaan bumi terlihat jelas oleh manusia dari erupsi Gunung Kelud. Erupsi itu telah mengeluarkan material abu vulkanik hingga setinggi 17 kilometer. (slim)

Tidak ada komentar: