alihkan bahasa sesukamu!!

Selasa, 20 April 2010

PEJABAT MALANG DIAJAK SADAR



Singosari,fajarpos
laporan Mansur & Aripin Dav
Setelah Majapahit Travel Fair kembali digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Sosialisasi penyelenggaraan acara tersebut, juga telah dilakukan sesaat setelah rapat persiapan Majapahit Travel Fair yang bertempat  di Gedung  Graha Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur lalu. Kini berganti mereka mengadakan acra di tanah candi Singosari Kabupaten malang tanggal (20/4/10) seperti diungkapkan Pribadi Agus selaku tim Dinas kebudayaan Jawa timur yang turut dalam acara tersebut.
 Drs.  Djoni Irianto. MMT, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengatakan untuk menyongsong  MTF ( Majapahit Travel Fair ) semua pihak diharapkan dapat bersinergi dalam membantu terselenggaranya acara tersebut. “Intansi Pemerintah dan pihak pengusaha, elemen – elemen masyarakat, termasuk pihak dari luar Negeri  telah mendukung suksesnya event MTF 2010”
Dukungan serupa juga mengalir dari Bpk. Gubernur . Dalam wawancara dengan media salah satu panitia yang tidak mau diungkap identitasnya mengatakan beberapa kepala desa atau lurah di kabupaten malang masih banyak yang belum menyadari pentingnya pemeliharaan situs budaya terlebih candi singosari,Ungkapnya menemui wartawan.Berkaitan dengan sumber dana perawatan pengunjung yang sekaligus anggota LPMK di kelurahan pagentan mengatakan bahwa masih banyak aset pemanfaatan untuk candi singosari yang belum dilakukan puhak terkait baik tempat Souvenir shop atau beberapa sarana promosi,karena menurut dia itu akan jadi sarana peningkatan ekonomi dan pariwisata,Ungkap ibu titik di depan kepala dinas Pariwisata Kabupaten malang Purnadi. acara yang digelar di singosari tersebut mengatakan jika masih sangat perlu realisasi yang nyata dan dikatakan pula dikarenakan ada ganjalan perundangan sehingga untuk mengeluarkan dana fresh money dari pihak jawa timur tidak bisa dilakukan mesti untuk pemeliharaan atau peningkatan promosi kecuali yang bersifat program sosialisasi. Semoga apa yang sudah dicanangkan menjadi awal baik untuk kejayaan kepariwisataan di Jawa Timur.

Untuk meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap perlindungan dan pemeliharaan Benda Cagar Budaya (BCB), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang akan mengadakan kegiatan Sosialisasi Sadar Lestari Tahun 2010 bertempat di Candi Singosari Kelurahan Candirenggo Kecamatan Singosari pada hari Selasa (20/04) pukul 09.00 WIB.
    Dengan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap peninggalan-peninggalan sejarah di Kab. Malang dan juga menumbuhkan kesadaran sejarah bagi generasi muda dan menanamkan kesadaran masyarakat untuk ikut melindungi dan melestarikan aset yang memiliki nilai sejarah. Dengan melindungi dan memeliharan BCB yang tidak hanya memiliki nilai budaya namun mempunyai nilai ekonomi, pendidikan dan moral, namun Juga dapat miningkatkan arus kunjungan wisata ke wilayah Kab. Malang khususnya wisata budaya.
    Kepada seluruh peserta sosialisasi ini ditekankan untuk memperhatikan makna dan tujuan sosialisasi yang nantinya diharapkan dapat memiliki kompetensi dan memberikan kontribusi positif (impact) yaitu, terjadinya komunikasi dan menyatukan pemahaman langkah dan tindakan untuk merawat BCB yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, pengetahuan dan kebudayaan. Terwujudnya kerjasama antara pemerintah sejarahwan, budayawan dan masyarakat maupun stake holder dalam menumbuhkan kesadaran sejarah terhadap adanya BCB
Candi Singosari terletak didesa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) dengan pemberian nama/sebutan Candi Menara oleh orang Belanda.  Mungkin pemberian nama ini disebabkan bentuknya yang menyerupai menara. Sempat juga diberi nama Candi Cella oleh seorang ahli purbakala bangsa Eropa dengan berpedoman adanya empat buah celah pada dinding-dinidng dibagian tubuhnya. Juga menurut laporan dari W. Van Schmid yang mengunjungi candi ini pada tahun 1856, penduduk setempat menamakan Candi Cungkup. Akhirnya nama yang hingga sekarang dipakai adalah Candi Singosari karena letaknya di Singosari, adapula sebagian orang menyebutnya dengan Candi Renggo karena letaknya didesa Candirenggo.
Menurut laporan tertulis dari para pengunjung Candi Singosari dari tahun 1803 sampai 1939, dikatakan bahwa Candi Singosari merupakan kompleks percandian yang luas. Didalam kompleks tersebut didapatkan tujuh buah bangunan candi yang sudah runtuh dan banyak arca berserakan disana-sini. Salah satu dari tujuh candi yang dapat diselematkan dari kemusnahan adalah candi yang sekarang kita sebut Candi Singosari. Adapun arca-arcanya banyak yang dibawa ke Belanda, sedangkan arca-arca yang saat ini berada dihalaman Candi Singosari sekarang ini, berasal dari candi-candi yang sudah musnah itu.
Berkaitan dengan hal tersebut inti acara yang digelar diharapkan bisa membuka mata membuka kepedulian baik dari pemerintahan setempat atau warga masyarakat.Akan tetapi menurut Aris kepala Purbakala Trowulan mengatakan sangat malu jika pengembangan budaya pariwisata justru dikarenakan biaya yang minim bahkan tidak ada.Purnadi selaku kepala dinas Pariwisata Kabupaten Malang juga mendukung adanya sosialisasi yang bersifat periodik sehingga bisa meningkatkan pariwisata jawa timur khususnya di wilayah kerjanya.Seperti di amini Kapolsek Singosari yang antusias dan menyeletuk kalau bisa candi singosari di keramik jalannya biar nyaman buat para pengunjung.

Tidak ada komentar: