alihkan bahasa sesukamu!!

Selasa, 09 Februari 2010

SURATIYO,MSi Kepala UPTD Pendidikan Kec.Lawang

Sifat ojo dumeh merupakan karakter yang tampak bagi bapak yang dikarunia 1 Istri & 4 anak ini.Laki laki kelahiran Talun Blitar 3 Nopember 1959 tersebut meceritakan sejarah hidupnya menempuh karir sebagai pegawai Negeri Sipil di dunia pendidikan.Sejak duduk di sekolah dasar Suratiyo kecil sudah berkeinginan menjadi seorang tentara, aka tetapi nasih sudah menjadi takdir meski sama sama menjadi pengabdi masyarakat yang semula mencoba mendaftarkan diri di Menwa (Resimen Mahasiswa) dan Spawamil tahun 1983 dan akhirnya tetap gagal ia tetap berjiwa disiplin dan rapi bak seorang perwira militer,seperti diungkapkannya dengan gaya senyum mengenal sejarah hidupnya pada fajar news.com dikantornya.
Berawal dari masa sekolah dasar saat itu dan berlanjut ke jenjang SMP antara jiwa seorang anak dan orang tua mempunya cita cita keinginan yang tidak sama.Suratiyo yang baru masuk 1 bulan di SMAN Kaweron Blitar terpaksa keluar harus pinda masuk SPG ( Sekolah Pendidikan Guru)saat itu karena harus nurut orang tua tercinta yang berprofesi di kantor pos setempat, Kejadian itu sekitar tahun 1975-/76, "saya berharap tidak lulus tes pegawai karena saya ingin jadi tentara"Ungkap Suratiyo saat muda.Dasar sudah takdir akhirnya belia yang sedang bergelora muda penuh dengan pilihan dan tantangan antara keinginan dan kemauan orang tua akhir malah diterima jadi PNS dengan persaingan ketat 2000 peserta dan 500 orang peserta yang di ambil.Akan tetapi itu bukan hasil yang diharapkan.Setelah di terima jadi PNS beliau di tugaskan di daerah terpencil di bagian barat Kabupaten malang tepatnya Di SDN Ngabab 2 Mantung Pujon tepat di barat Kota wisata Batu.Di tempat ini justru seseorang yang berpikir jadi tentara malah sukses mengiatkan kesadaran belajar dan mengubah gaya hidup anak anak desa yang punya khas kumuh dan asal asalan bila ke sekolah, menjadi seorang guru memang tekanan orang tua tapi tidak kurang dari 10 tahun darma bakti sebagai guru tersebut malah membuat kepala sekolahnya dan para guru di tempat tugasnya jadi berat jika Suratiyo muda ini di pindah tugaskan."Saya merasa kurang PD ketika diminta kepala sekolah saat itu mengajar kelas 6,"ungkapnya(09/10). dari gaya dan metode pendidikan yang diterapkan akhirnya dari siswa 300 menjadi 500 anak hingga sekolah tersebut menjadi 10 besar sekolah unggulan dari 33 sekolahan di kecamatan tersebut.sehingga atas kariernya ia ditempatkan di kantor ranting pendidikan tahun 1990.Saat cerita masa mudanya itu belia teringat nama kepala sekolah yang sekaligus pemimpinnya saat di SDN Ngabab 2 Ibu Dwi Impiyati yang sangat berat untuk ditinggalkan pindah tugas di kantor ranting.
Sejak Jadi PNS Suratiyo saat itu masih menyelesaikan studi S1 di malang sehingga tidak ajarang harus mondar mandir Malang Pujon bahkan dengan menempuh jalan kaki hingga 3 jam.Akan tetapi rupanya kehidupan jadi guru rupanya menjadi kenikmatan dan pengalaman berharga yang tidak terlupakan. Saat di mengajar di desa Ngabab tempat awal bertugas jadi guru sekaligus PNS tampaknya tidak merubah aktifitasnya yang seharusnya lebih sering di balik meja, tetapi malang setiap hari ia lakoni jalan kaki dari tempat tinggal ke tempat mengajar sekitar 7 kilo berjalan kaki setiap hari selam 10 tahunan.Bahkan medan jalan menuju tempat mengajarnya juga tidak sebagus sekarang ungkapnya. Dulu di desa tempat mengajar tersebut masih tanah liat sehingga sering sekali kena air kotor ( ledok:bahasa jawa) saat hujan dan debu bagai bedak wajah saat kemarau, ini terjadi karena masih sulitnya kendaraan saat itu dan harus di tempuh jalan kaki.
Hari berganti tahun rupanya setiap pulang kampung ke Blitar Suratiyo yang lajang ini sering ditanya kapan mencari teman hidup alias Istri, aka tetapi karena jiwa dan mental pengabdian pada negara dan profesinya ia malah enggan pulang ke orang tua karena selalu ditanya kapan nikahnya,seperti diceritakannya dengan mengenang masa lalu yang penuh hikmah.Tiba saatnya jodoh seorang kepala UPTD Lawang(saat ini)menjadi nyata.seorang gadis bernama Nartiah sekaligus teman akrabnya tiba tiba didatangi orang tuanya dari blitar dan langsung dilamar tiada alasan menolak karena ada pertanda baik dan harinya baik untuk melangsungkan pernikahan tepat dibulan desember 1987Alkamdulillah setelah menikah ternyata perhitungan para oarang tua menghasilkan kenyataan semakin hari karier semakin meningkat tahun 1996 menjadi kepala ranting dinas pendidikan kecamatan Kasembon .dan berhasil lagi menjadi kepala cabdin Pujon hingga 2002 dengan berhasil menyulap kantor dinas tersebut menjadi 2 lantai.Hingga saat ini menempati posisi kepa UPTD Pendidikan Kec.Lawang sejak Mei 2002 dan masa pensiun diperkirakan 8 tahun lagi.Seperti diulas pada media ini.


NAMA : Suratiyo,MSi
Kelahiran : Blitar 3 Nopember 1959
Pendidikan : -SMA Kaweron Talun Blitar + angkatan 1975/1976
-Tamat SPG 1979
-Sarjana S1 lulus 1987 dari UMM
-Sarjana S2 lulus 2006 di Univ.Wijaya Putra Surabaya

Karier PNS : -1978-1989 Mengajar di SDN Ngabab 2 Pujon
-1996 Kepala ranting Dinas Pendidikan Kasembon
-1999 Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pujon
-2002 - sekarang Kepal UPTD Pendidikan Kec.Lawang

Istri : Nartiyah
Profesi : Tata Rias Pengantin

Anak 4
:-Yulianti (22 tahun) Alumnus UM Malang
-Sigi Dwi.A (21 tahun) Mahasiswa Jurusan Komunikasi
-Anggarda.A.Suryaputra (12 Tahun)Sekolah di SMPN 3 Malang
-Cantika Salsabila (6 tahun)sekolah taman kanak kanak

Tidak ada komentar: