alihkan bahasa sesukamu!!

Sabtu, 15 September 2012

PROGRAM JASMAS PAPAN PROYEK TIDAK DIPASANG KUATIR DI CURI MALING

oleh Fajar Post pada 15 September 2012 pukul 2:25 ·

Rumor yang menyebutkan adanya potongan terkait dana yang turun langsung ke rekening sekolah itu. Sekolah yang disidak berada di  Antara lain, SDN Sumber Tempur 2 dan SDN Kluwut 2. Informasinya, dana Jasmas itu atas usaha salah satu anggota DPR RI asal Dapil Malang raya. Data dari hasil jaring aspirasi masyarakat itu disampaikannya ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dari Kementrian mengucurkan anggaran rehab sekolah untuk sekolah yang diajukan. Sekolah yang diajukan sebagian besar sudah melalui rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Dari hasil pantauan di lapangan, di SDN Wonosari 4 misalnya, rehab tiga lokal kelas tidak menggunakan galvalum sebagai rangka atapnya tapi hanya menggunakan kayu sengon.
Selain itu masih banyak pula beberapa kawasan SDN yang tidak mememasang atau belum memberi papan nama baik bealasan belum terpasang seperti disampaikan Andrie Salah satu kepala sekolah di Lawang hingga beralasan kuatir di curi maling seperti diungkapkan Ibu Wati kepala sekolah di sidoluhur 2 kecamatan Lawang Pula kemarin saat ditemui beberapa media(13.9)
“Harusnya sebagai pengaman tentu harus ada slup yang dibangun. Tidak hanya memasang tumpukan bata untuk penopang rangka atap kayunya. Kalau tidak ada slupnya tidak akan bertahan lama dan rawan juga,” ungkapnya di dampingi Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Wonosari Siti Fatimah.
 Saya hanya tahu yang menerima Jasmas di Wonosari ada sembilan sekolah,” ujarnya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Wahyudi pun tidak mengetahui secara pasti spek dari rehab pembangunan yang berasal dari Jasmas. Karena dana itu bersumber dari APBN dan Dinas Pendidikan hanya kelewatan saja. Data sekolah itu sudah ada dari pusat dan dilakukan survey oleh konsultan teknis.
“Kami hanya menghimbau agar sekolah melaksanakannya sesuai dengan prosedur. Untuk pengawasan, mungkin suatu saat akan melakukan pengawasan ke lapangan, tapi kami tidak terlalu jauh masuk ke dalamnya, mengingat itu berasal dari Jasmas,” terangnya.Saat bicara bangunan sering sekolah mengalihkan itu pada ketentuan konsultan.Saat menuju SDN 2 sidoluhur pihak kepala sekolah bahkan menyatakan dengan tegas rekening tidak terpotong seperti ramai diberitakan,Kata Wati kepala sekolah. bahkan Suami dari kepala sekolah ini sempat mengatakan tidak ingin dan Jasmas ini terpotong agar tidak seperti berita atau informasi progam DAK  sehingga dirinya akan turut andil mengamati.(Sur/rif)

Tidak ada komentar: