alihkan bahasa sesukamu!!

Rabu, 05 Oktober 2011

KESEMBRONOAN MEDIS MEMPERIHATINKAN



balita berusia sekitar tiga tahun harus mengalami kebutaan, gangguan pendengaran hingga kelumpuhan setelah menjalani operasi hernia. Meski operasinya sudah selesai dan penyakit hernianya sudah hilang, Ahmad Fatih malah tidak bisa berjalan sama sekali dan seperti orang kejang-kejang."Kondisi sebelumnya, anak saya ini sama seperti anak pada umumnya. Bica berbicara, bisa bermain, bisa berjalan," kata Rumikan, orang tua Fatih kepada wartawan di kantos seorang pengacara di Surabaya, Senin (3/10/2011).

Ahmad Fatih Asyifa bocah kelahiran 23 September 2008 putra kedua dari pasangan Nur Solikah (37) dan Rumikan (41) warga Desa Banyuurip Kedamean Kabupaten Gresik ini, awalnya buah zakarnya mengalami besar sebelah.

Fatih pun dibawa menjalani pemeriksan di rumah sakit kawasan Wiyung Surabaya, sekitar Juni 2011 di poli umum. Seminggu kemudian, Fatih menjalani pemeriksaan dokter spesialis. Dari hasil pemeriksaan dokter tersebut, Fatih mengalami Hernia dan menjalani operasi. Namun, orang tua Fatih menjanjikan sekitar 2-3 bulan lagi, karena tidak memiliki uang biaya operasi sekitar Rp 3-4 juta."Saya sampaikan masih belum punya uang. Katanya pak dokter nggak apa-apa menunggu uangnya dulu," tuturnya.

Pada akhir Juni, Fatih mengalami panas tinggi. Nur Solikah ibunda Fatih membawanya ke bidan di desa.nya. Kemudian, bidan tersebut menyarankan Fatih dirujuk ke rumah sakit di kawasan Sepanjang Sidoarjo."Sudah kontrol selama dua kali dan yang ketiga kalinya diminta operasi," kata Nur Solikah ibunda Fatih.

Operasi penyembuhan penyakit Hernia pada Fatih mulai sekitar pukul 09.00 WIB pada Selasa (5/7/2011). Kemudian sekitar pukul 12.00 WIB, Fatih malah tidak sadarkan diri, malah kejang-kejang."Terose pak dokter (katanya pak dokter), itu reaksi dari obat bius," ujarnya.

Hingga pukul 13.00 WIB, Fatih masih belum sadarkan diri dan masih kejang-kejang. Oleh petugas medis, Fatih dimasukkan ke ruang ICU. Ketika berada di ruang ICU, Nur maupun Rumikan dilanda kecemasan.Keesokan harinya, orang tua Fatih meminta anaknya dirujuk ke rumah sakit umum dr Soetomo Surabaya. Selama di perjalanan menuju ke rumah sakit terbesari di Indonesia bagian timur, Fatih masih belum sadarkan diri dan kejang-kejang sambil di-infus.

Sampai di instalasi rawat darurat (IRD) RSU dr Soetomo, langsung dimasukkan ke ruang ICU di lantai tiga. Setelah 15 hari berada di ruang ICU, Fatih dipindah ke ruang rawat inap anak, dan menjalani perawatan selama satu bulan. Setelah panas tingginya reda, Fatih diperbolehkan pulang dan mendapatkan obat-obatan seperti serbuk haloperidol, piracetam dalam bentuk serbuk, dexa dalam bentuk serbu untuk amandel, pariodel 2,5 mg dan prolacta with DHA for baby."Hernianya sudah sembuh, tapi sekarang lemas, nggak bisa melihat, pendengarannya juga terganggu," tuturnya.

"Sebelum dioperasi, anak saya bisa berjalan, bermain, berbicara. Sekarang berdiri susah, duduk juga susah seperti orang lemas. Kondisinya sekarang yang seperti ini," jelasnya sambil berusaha menenangkan Fatih yang terus merengek namun tidak jelas kosa katanya.

Tidak ada komentar: