Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia ke 68 dimulai 4
. Istana Presiden RI di Jakarta
sebagai tempat diselenggarakannya acara utama yang dipimpin langsung
oleh Presiden RI sudah mulai bersolek. Salah satu komponen pendukung
acara yang berperan untuk suksesnya acara sehari penuh itu adalah Sistem
Tata Suara (Sound System), terutama untuk kegiatan Upacara Bendera,
Aubade, dan acara kesenian. Pelaksana yang ditunjuk untuk melaksanakan
penyediaan sistem tata suara ini, dipilih melalui sistem tender teknis
yang diadakan paling lambat 1 bulan sebelum hari H.
Sejak 2004, kami diminta untuk membantu proses yang terkait dengan
sistem tata suara tersebut, mulai dari menyiapkan dokumen tender dan
SOP, memilih pelaksana, memonitor persiapan pelaksanaan, melakukan
supervisi pelaksanaan dan melakukan evaluasi setelah pelaksanaan. Proses
tender yang dilakukan tidak hanya didasarkan pada penawaran terendah
dari peserta, tetapi lebih dititikberatkan pada kemampuan teknis yang
dinilai melalui sistem “beauty contest”. Peserta tender yang dipilih
untuk melaksanakan tugas penyediaan sistem tata suara ini akan mulai
bekerja sejak H-10, meliputi persiapan, instalasi, gladi kotor, gladi
bersih dan pelaksanaan, serta pembongkaran pada H+1.
Sistem tata suara yang disediakan meliputi 2 sistem independent
utama, tetapi bisa saling berkomunikasi, dan 1 sistem tambahan. Sistem
utama pertama digunakan untuk melayani kegiatan Upacara Detik-detik
Proklamasi , sedangkan sistem utama kedua digunakan untuk melayani
kegiatan Aubade yang dilakukan begitu upacara selesai. Untuk kedua jenis
kegiatan utama tersebut, daerah pendengar (audience areas) yang harus
dilayani terdiri dari Tenda Utama di bagian depan Istana Merdeka (tempat
Presiden, para Mentri, Anggota Dewan dan Duta Besar negara sahabat
berada), Halaman depan istana Merdeka (tempat pasukan ABRI dan POLRI
berbaris, termasuk Paskibraka), tenda samping kiri-kanan halaman Istana
Merdeka (tempat undangan), serta tenda Aubade di sisi luar pagar
menghadap ke Istana Merdeka). Sistem tambahan adalah sistem tata suara
kecil yang tersebar di panggung-panggung kesenian daerah untuk menyambut
tamu undangan.
Sistem utama pertama digunakan 2 kali pada tanggal 17 Agustus, yaitu
pada Upacara Detik-detik Proklamasi yang biasanya dimulai 10 menit
sebelum jam 10 pagi sampai selesainya Aubade, dan pada Upacara penurunan
bendera di sore hari. Sistem ini menggunakan 2 cluster Loudspeakers
utama yang menghadap ke arah pasukan Upacara, serta Loudspeakers
distribusi terdelay di area VIP, setiap tenda dan tempat berkumpul
pasukan dan paskibraka. Microphones yang disediakan adalah mic untuk
Master of Ceremony (MC), Komandan Upacara, Inspektur Upacara (Presiden
RI), Pembaca Teks Proklamasi, Pembaca doa, dan Mics ambient untuk
pasukan, korsig dan paskibraka. Pengendali utama sistem ini berada di
sisi kiri tenda Utama di dalam koridor depan Istana Merdeka. Target
disain utama adalah suara harus berwibawa, jelas (clarity dan
intelligibility speech tinggi) dan bebas dari Feedback.
Sistem utama kedua, digunakan untuk melayani kegiatan Aubade yang
dilaksanakan pada bagian akhir Upacara Detik-detik Proklamasi.
Loudspeakers utama berupa sepasang Clusters Loudspeakers yang terpasang
di kanan kiri panggung Aubade, menghadap ke Istana, dan Loudspeakers
Distribusi terdelay yang sama dengan yang digunakan di sistem utama
pertama. Perbedaan sistem Loudspeakers distribusi ini terletak pada
sistem delay nya. Microphones yang digunakan lebih banyak, yaitu untuk
melayani instrument orchestra, penyanyi solo, dan Paduan Suara.
Pengendali utama sistem ini terletak di tenda Aubade, tetapi terkoneksi
dengan pengendali sistem utama pertama. Target desain utama adalah suara
harus seimbang (tonal balance), harmonis (spectrum frequency), jelas
(clarity dan intelligibility musical tinggi), warm (komponen frekuensi
rendah cukup), timbre yang sesuai, listening level dan strength yang
cukup, dan tidak feedback. Hal yang unik dari sistem ini adalah sweet
spot berada di area pasukan, tetapi harus bisa menciptakan sweet spot
tambahan di area Tenda Utama (Tenda Presiden). Pengaturan delay yang
tepat menjadi kunci utama suksesnya sistem ini.
Sejak tahun 2004, sudah 4 provider sistem tata suara di Indonesia
yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Alhamdulillah sistem
bisa bekerja dengan baik sesuai dengan target desain, semoga kegiatan
tahun ini yang dimulai sejak 2 hari lalu dan dilaksanakan kembali oleh
provider ke 4 juga akan memberikan hasil yang memuaskan. Dirgahayu ke 68
Republik Indonesia.