alihkan bahasa sesukamu!!

Selasa, 16 Juni 2015

Ancaman Bagi Orang Yang Tidak Berpuasa Di Bulan Ramadhan

عن أبي هُرَيْرَةَ قالَ: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم "مَنْ أفْطَرَ يَوْماً مِنْ رَمَضَانَ منْ غَيْرِ رُخْصَةٍ ولا مَرَضٍ لَمْ يَقْضِ عنهُ صَوْمُ الدّهْرِ كُلّهِ وإنْ صَامَهُ". رواه الترمذي

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa mendapatkan rukhshoh (keringanan) dan juga tanpa adanya sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun tidak dapat menimpalinya (membayarnya)." (HR.at-Turmudziy)

عن أبي هُرَيْرَةَ قالَ: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم "مَنْ أفْطَرَ يَوْماً مِنْ رَمَضَانَ منْ غَيْرِ عِلَّةٍ ولا مَرَضٍ لَمْ يَقْضِهِ صِيَامُ الدّهْرِ كُلّهِ وإنْ صَامَهُ" . ذكره البخاري معلقا

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa adanya alasan ('udzur) ataupun sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun tidak dapat menimpalinya (membayarnya)." (HR.al-Bukhariy secara Ta'liq)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, "Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa adanya alasan ('udzur), maka tidak ada artinya puasa selama setahun hingga dia bertemu dengan Allah; jika Dia menghendaki, maka Dia akan mengampuninya dan bila Dia menghendaki, maka Dia akan menyiksanya." (Lihat, Fathul Bâriy, Jld.IV, h.161)

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahiliy radliyallâhu 'anhu, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, 'Tatkala aku sedang tidur, tiba-tiba datang dua orang kepadaku, lantas meraih kedua lengan atasku, kemudian membawaku pergi ke bukit yang terjal. Keduanya berkata, 'Naiklah.' Lalu aku berkata, 'Aku tak sanggup.' Keduanya berkata lagi, 'Kami akan membimbingmu supaya lancar.' Maka akupun naik hingga bilamana aku sudah berada di puncak gunung, tiba-tiba terdengar suara-suara melengking, maka akupun berkata, 'Suara-suara apa ini?.' Mereka bekata, 'Ini teriakan penghuni neraka.' Kemudian keduanya membawaku pergi, tiba-tiba aku sudah berada di tengah suatu kaum yang kondisinya bergelantungan pada urat keting (urat diatas tumit) mereka, sudut-sudut mulut (tulang rahang bawah) mereka terbelah sehingga mengucurkan darah.' Aku bertanya, 'Siapa mereka itu?.' mereka menjawab, 'Merekalah orang-orang yang berbuka (tidak berpuasa) sebelum dihalalkannya puasa mereka (sebelum waktu berbuka).' " . (HR.an-Nasa`iy, di dalam as-Sunan al-Kubro sebagaimana di dalam buku Tuhfatul Asyrâf, Jld.IV, h.166; Ibn Hibban di dalam kitab Zawâ`id-nya, No.1800; al-Hâkim, Jld.I, h.430 . Dan sanadnya adalah Shahîh. Lihat juga, Kitab Shahîh at-Targhîb wa at-Tarhîb, No.995, Jld.I, h.420

Senin, 01 Juni 2015

PUNCAK BLUSUKAN BINA DESA ALA RENDRA KRESNA

FAJARPOST-MALANG.KAB
Bina Desa di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumber Pucung adalah program dari kerja Bupati Malang yakni Menuju Desa Madep Manteb. Bupati Malang H Rendra Kresna kepada media online mengaku sangat bangga kepada Desa Jatiguwi yang merupakan desa pertanian dan perikanan yang kini berkembang pesat. Mulai sektor kuliner dan kerajinan.
Kepala Desa Jatiguwi Enggar mengatakan, dia berterima kasih atas kunjungan Bupati Malang dan jajaran. "Kami bersama masyarakat mendukung Bupati Malang dengan program Madep Manteb. Adanya bantuan pengaspalan, bantuan UKM, bantuan mesin jahit untuk ibu-ibu," kata Enggar.
Acara kemudian dilanjutkan dialog Bupati bersama Kepala Bakorwil Jonathan SH. Muspika, Anggota DPRD, tokoh masyarakat, ulama, dan seluruh masyarakat Jatiguwi. Dialog berlangsung gayeng. Turut hadir pelawak senior Tarsan, Sudarmaji (Doyok CS) dan Kadir. Rangkaian acara Bina Desa Bupati Malang H Rendra Kresna ditutup di Desa Jatiguwi Kecamatan Sumber Pucung, Rabu kemarin (27/5).Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Malang ini bersama pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disambut meriah dengan berbagai tarian, jaran kepang dan reog. Kunjungan ke Kecamatan Sumber Pucung ini, merupakan acara penghujung akhir blusukan Bupati Malang ke 33 kecamatan se-Kabupaten Malang.Selain itu tampak seluruh jajaran pejabat yang juga sering berkomunikasi dengan media DR. Budiar (inzet )yang juga selaku Kabag Humas Kabupaten Malang.
 Tiga pelawak kondang itu, didamping Topan yang selalu ikut dalam Bina Desa bupati mengundang canda tawa. Masyarakat dibuat terhibur dengan kehadiran pelawak Srimulat itu. Tidak sedikit masyarakat yang terpingkal-pingkal, termasuk Bupati Malang H Rendra Kresna karena lawakannya. Menggunakan logat Madura yang menjadi trendmarknya, Kadir membuka lawakan itu. Kemudian, Doyok juga menimpali Kadir dengan guyonan
khasnya.
“Sudah ta lah Dir Kadir, kamu itu bukan orang Madura, masih saja menggunakan logat Madura,” kata Doyok. Kemudian Kadir yang mempunyai nama asli Mubarak ini, juga menimpalinya.
“Daripada kamu yang pernah mengkonsumsi Sabu-Sabu dan ditangkap polisi. Mending aku tidak pernah Ditangkap polisi, tapi pakai logat Madura ini,” urainya disambut tawa dari pengunjung yang hadir.
Setelah candaan tiga pelawak kondang ini, Bupati Malang H Rendra Kresna menyampaikan sambutannya. Menurutnya, kegiatan ini merupakan edisi Bina Desa yang terakhir.
“Pada bulan Juli mendatang, sudah terdapat tahapan pendaftaran Pilkada. Sehingga, tidak boleh mengadakan kegiatan semacam ini, lantaran ada aturan yang melarang hal itu,” urainya.
Bina Desa baginya menjadi kesempatan yang sangat tepat untuk menjaring aspirasi langsung dari masyarakat. Dia mengetahui apa yang menjadi kendala dan permasalahan yang berada di lapangan.
“Melalui kegiatan Bina Desa ini, menjadi evaluasi Pemkab Malang dalam bidang pemerataan pembangunan yang berada di desa-desa. Sehingga kemandirian di seluruh desa, dapat secepatnya dicapai,” urai Bung Rendra sapaan akrabnya.
Dia menerangkan tentang pentingnya silaturahmi pada program Bina Desa tersebut, dengan memboyong seluruh pejabat Kepala SKPD agar lebih dekat dengan masyarakat. “Kegiatan ini sekaligus mengecek pembangunan yang telah dilaksanakan oleh seluruh SKPD yang berada di lingkungan Pemkab Malang,” tegas Bung Rendra. (TUIZ)