alihkan bahasa sesukamu!!

Jumat, 31 Agustus 2012

KECELAKAAN MENINGKAT DI PASURUAN

Dibanding tahun lalu, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Polres Pasuruan selama pelaksanaan Operasi Ketupat Lebaran 2012, meningkat. Kata AKBP AHMAD IBRAHIM Kapolres Pasuruan, terhitung mulai jelang Lebaran sampai H+7, banyak terjadi kasus kecelakaan. Terutama di jalur Pasuruan menuju Malang.
Dari segi jumlah korban dengan tingkat fatalitas tinggi yaitu luka berat sampai meninggal dunia, di musim mudik dan balik Lebaran tahun ini, ada penurunan.Dengan jumlah korban meninggal dunia, 7 orang.  
Waktu mengudara di di sebuah radio, Senin 27 Agustus 2012, AKBP AHMAD IBRAHIM Kapolres Pasuruan mengatakan,  sebagian besar korban kecelakaan, pengendara sepeda motor. Penyebabnya, pelanggaran berlalu lintas alias human error. Seperti tidak melengkapi lampu kendaraan, ngebut dan melanggar marka jalan.   
Awal terjadinya kecelakaan, sebagian besar akibat pelanggaran lalu lintas. Misalnya, kasus kecelakaan di Gempol beberapa hari lalu yang menyebabkan pengendaranya meninggal dunia, dikarenakan korban melawan arus. Sedangkan kasus kecelakaan di Wonorejo yang melibatkan sepeda motor, disebabkan lampu depan motor, padam. Sehingga memicu terjadinya kecelakaan. Sementara itu, AKBP AHMAD IBRAHIM Kapolres Pasuruan mengakui, dibandingkan tahun lalu, kondisi kamtibmas selama Lebaran tahun ini jauh lebih aman. Indikatornya dilihat dari menurunnya jumlah kasus kriminalitas yang terjadi di wilayah kabupaten Pasuruan.   
Karena jumlah personel polisi di wilayah kerja Polres Pasuruan tidak sebanding dengan jumlah penduduk kabupaten Pasuruan, AKBP AHMAD IBRAHIM menghimbau semua masyarakat, bisa mendukung kinerja polisi. Minimal bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri.Menekan kasus kriminalitas bisa dilakukan secara mandiri. Jadi, tidak hanya mengandalkan polisi yang jumlahnya 1 berbanding 1.700 orang. Dengan asumsi, 1 polisi harus mengamankan 1.700 masyarakat. Karena total jumlah polisi di Polres Pasuruan, hanya 940 personel. Sehingga polisi tidak mungkin bisa bekerja dengan baik, tanpa dukungan dan peran dari masyarakat. seperti diberitakan beberapa jam lalu ada kecelakaan di kawasan jalan raya purwodadi tepatnya di sentul pasuruan jatim sepeda motor R2 yang menggunakan obrok ( alat papan berjualan di kursi belakang motor) tiba tiba terpelamting. Menurut beberapa warga yang melihat dimungkinkan papan pedagang (korban) tersebut terserempet hingga terpelanting,saat dilokasi polisi segera menangani kecelakaan tersebut ( Rus/din) 

Kerusuhan akibat rebutan lahan parkir DI SAWOJAJAR MALANG

Kerusuhan akibat rebutan lahan parkir yang melibatkan warga Sawojajar dan warga Jodipan menjadi perhatian serius Pemkot Malang. Sebab pemkot mengendus kasus itu rawan menimbulkan problem kerawanan sosial berkepanjangan.
Kemarin (28/8), pemkot melakukan mediasi dengan agenda islah antara warga Sawojajar dan warga Jodipan di balai kota. Mediasi yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang Peni Suparto, dihadiri perwakilan LPMK Sawojajar dan Karang Taruna Sawojajar dan warga Jodipan.
Hadir pula Kapolresta Malang AKBP Teddy Minahasa Putra. Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. Hanya saja, kemarin belum ada pembahasan secara mendetail soal teknis penge lolaan parkir. “Sudah tidak ada apa-apa. Tapi pembicaraan tadi belum membahas teknis soal parkir,” ujar Mat Soleh, per wakilan Jodipan.

Dalam acara tersebut beberapa warga Jodipan juga sempat menanyakan kepada aparat kepolisian terkait adanya tersangka yang tidak ditahan. “Tadi memang ada yang menanyakan soal itu. Kesannya kok dibebaskan.
Tapi yang jelas kasus ini tetap berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ucap AKBP Teddy Minahasa Putra. Teddy mengakui, dalam kasus kerusuhan yang terjadi komplek WoW Sawojajar pada 13 Agustus lalu, aparat telah menetapkan tiga tersangka. Saat konflik terjadi, tiga warga Jodipan luka berat karena diserang warga Sawojajar. Hanya saja, mereka tak ditahan.
Pertimbangannya,ada pihak yang menjamin tersangka tidak melarikan diri dan tidak menghilangkan barang bukti. Teddy menyambut baik langkah pemkot yang melakukan mediasi antara warga Sawojajar dan Jodipan. “Supaya tidak muncul konflik, sementara ini area parkir tersebut divakumkan,” tambah Teddy. Wakil Ketua LPMK Sawojajar M.Ullah mejelaskan, pihaknya menganggap tidak ada masalah lagi dengan warga Jodipan. “Setelah semua selesai, kami baru melakukan penarikan parkir,” kata Ullah(bud,dud,sur)